Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan mendorong kelompok tani (poktan) di daerah itu untuk menjalin kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Upaya ini bertujuan memastikan pasokan bahan pangan lokal bagi dapur MBG serta memperkuat ketahanan ekonomi petani.
"Kerja sama ini tentunya dengan persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan dapur MBG," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Manggarai Barat Laurensius Halu, dikutipp dari ANTARA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan program MBG bukan saja sebagai program nasional tidak hanya bermanfaat untuk memperkuat gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal.
Ia juga menjelaskan saat ini terdapat sejumlah kelompok tani dan petani di Kecamatan Komodo yang telah menjalin kerja sama dengan SPPG untuk program MBG di Labuan Bajo.
Ia mengaku Pemkab Mabar saat ini sedang melakukan identifikasi berapa jumlah kelompok tani yang bekerja sama dengan SPPG.
"Banyak petani sudah menjalin kerja sama dengan dapur MBG, termasuk yang ada di wilayah Sernaru, lalu teman-teman yang di lapangan seperti penyuluh dan kelompok tani selalu menginformasikan ketersediaan produk atau bahan pangan di lapangan kepada dapur MBG di Labuan Bajo," katanya.
Ia juga menyambut baik upaya perluasan program MBG hingga tingkat kecamatan di Manggarai Barat. Hal itu dinilai sebagai peluang bagi kelompok tani agar lebih mudah memasarkan produk pertanian dan peternakan di wilayah desa.
"Tinggal respon petani, kepekaan petani untuk melihat peluang ini, artinya saat petani menanam banyak untuk kebutuhan dapur MBG di Manggarai Barat maka dampaknya akan juga dirasakan oleh petani seperti produksi pertanian terjual karena pasar tersedia, tidak hanya pasar hotel dan restoran di Labuan Bajo," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan upaya pemerintah daerah dalam mendukung program MBG yakni memastikan ketersediaan pangan di daerah.
"Upaya kami dengan mendorong peningkatan produksi komoditi seperti sayur daun, sayur umbi dan terutama beras," katanya.
Ia menambahkan terdapat sebanyak 1.980 kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan di daerah itu.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga 31 Oktober 2025, total produksi gabah kering giling sebanyak 175.794 ton dari total luas panen 30.680 hektare dan total produksi jagung sebanyak 8.742 ton dari luas panen 2.015 hektare.
Lebih lanjut, total produksi ubi kayu sebanyak 13.590 ton umbi basah dari luas tanam 91 hektare dan total produksi ubi jalar sebanyak 5.415 ton umbi basah dari luas tanam 17 hektare.
Sebelumnya, sebanyak 43 titik pembangunan SPPG telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional di Manggarai Barat. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 214 Tahun 2025 tanggal 16 Oktober 2025.
(ory/ory)

3 hours ago
6















































