CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 18:32 WIB
Polda Lampung menghentikan penyelidikan terkait temuan kayu gelondongan yang terdampar di Kabupaten Pesisir Barat, milik PT Minas Pagai Lumber. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Lampung menghentikan penyelidikan terkait temuan kayu gelondongan yang terdampar di Kabupaten Pesisir Barat, milik PT Minas Pagai Lumber.
"Kami segera gelar perkara dalam rangka penghentian atau memberikan kepastian hukum penghentian penyelidikan, karena tidak ditemukan tindak pidana dalam kegiatan tersebut," kata Kapolda Lampung Irjen Helfi Assegaf, di Mapolda Lampung, Rabu (10/12), dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helfi menyampaikan bahwa dalam perkara ini penyidik Polda Lampung telah melaksanakan pemeriksaan ahli dan hukum bersama Kementerian Kehutanan dan meminta BA verifikasi Balai pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) wilayah IV Bandarlampung.
"Bahkan kami juga telah memeriksa dokumen dari kapal dan 14 awak di dalamnya, yang semuanya memiliki surat izin berlayar dari otoritas yang menaunginya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa Kapal Ronmas 69 pengangkut kayu dari Mentawai, Sumatera Barat dengan tujuan PT Makmur Cemerlang melalui pelabuhan Tanjung Mas Semarang, memiliki surat izin berlayar dengan nomor SIB.IDSIK.1125.0000001 dan SIB.IDSIK.1125.0000002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III atau SIKAKAP.
"Untuk nakhoda kapal dan awak memiliki izin sertifikat berlayar sesuai dengan surat pengesahan awak kapal nomor SL019.IDSIK.1125.000002," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pemeriksaan terhadap angkutan kapal juga telah dilakukan yang berisi kayu log dengan dokumen angkut nomor KB.C 6253225 yang berasal dari perizinan berusaha pemanfaatan hutan atau PBPH PT Minas Pagai Lumber.
"Izin pemanfaatan hutan tersebut tertuang dalam SK Nomor 550/1995 Tanggal 11 Oktober 1995, dan dilakukan perpanjang di Tahun 2013 sesuai SK 502 Menhut/II 2013 tanggal 14 Juli 2013, yang berlaku surut sejak Tanggal 13 April 2011 untuk jangka waktu 45 tahun," katanya.
Sebelumnya Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan gelondongan kayu yang terdampar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung berasal dari Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
Direktur Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan (IPHH) Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kemenhut, Ade Mukadi menyebut ribuan kayu tersebut milik PT Minas Pagai Lumber.
"Milik PT Minas Pagai di Kepulauan Mentawai," kata Ade Mukadi saat dikonfirmasi, Rabu (10/12).
(fra/antara/fra)

2 hours ago
1

















































