PAPUA - Di tengah keterbatasan akses dan kondisi geografis yang menantang, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yonif 733/Masariku kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak Papua. Melalui program unggulan bertajuk “Masariku Peduli Gizi”, para prajurit TNI turun langsung ke SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, untuk berbagi makanan bergizi dan memberikan edukasi kesehatan bagi para siswa.
Kehadiran para prajurit pada Sabtu (25/10/2025) itu disambut penuh keceriaan. Anak-anak sekolah dasar tampak antusias saat menerima makanan bergizi yang berisi lauk pauk, buah-buahan, dan susu segar. Kegiatan ini tidak hanya memberi asupan nutrisi, tetapi juga menjadi momentum kebersamaan antara TNI dan masyarakat di pelosok Papua.
“Kami ingin memastikan anak-anak di wilayah pedalaman tetap mendapat asupan gizi yang cukup untuk tumbuh sehat dan cerdas. Program ini lahir dari kepedulian kami terhadap generasi penerus bangsa, khususnya di Papua, ” ujar Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, di sela kegiatan.
Selain membagikan makanan sehat, para prajurit juga mengadakan penyuluhan singkat mengenai pentingnya menjaga pola makan seimbang dan kebersihan diri. Anak-anak diajak untuk mengenal manfaat dari makanan bergizi, sambil diselipkan permainan edukatif agar lebih mudah dipahami.
Sementara itu, Patris Kogoya, guru SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu, menyampaikan apresiasi atas kepedulian Satgas Masariku terhadap anak-anak di daerah terpencil.
“Kami merasa sangat terbantu. Kehadiran Satgas bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan dan semangat baru bagi kami. Anak-anak di sini jarang sekali mendapat perhatian seperti ini, ” ungkapnya dengan mata berbinar.
Program “Masariku Peduli Gizi” merupakan bagian dari misi sosial Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku yang tidak hanya berfokus pada tugas keamanan, tetapi juga mendukung pembangunan manusia di wilayah perbatasan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir dengan pendekatan humanis, edukatif, dan berkelanjutan dalam membangun kesejahteraan masyarakat Papua.
Letkol Julius menambahkan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat untuk memperluas dampak positif dari program tersebut.
“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI bukan hanya penjaga perbatasan, tetapi juga sahabat dan mitra masyarakat dalam mewujudkan Papua yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera, ” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, program “Masariku Peduli Gizi” menjadi simbol nyata bahwa kehadiran TNI di Papua adalah untuk menguatkan, bukan menakutkan.
(Lettu Inf Sus/AG)


















































