INTAN JAYA - Untuk memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) di TK Mamba Kotis, Distrik Hitadipa. Kegiatan ini dipimpin oleh Serda Agus Susanto dan dihadiri oleh 10 personel Satgas serta tokoh-tokoh penting dari kalangan pengungsi, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kehangatan. Jum'at 27 Juni 2025.
Pada kesempatan ini, hadir sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya Suleman Bilambani (Kepala Distrik Hitadipa), Enius Zanambani (Koordinator Konflik), dan Detius Sani (Tokoh Masyarakat Intan Jaya). Dalam diskusi yang penuh semangat, Kepala Distrik Hitadipa menyampaikan bahwa sekitar 200 warga pengungsi yang terdampak konflik sedang mempersiapkan diri untuk kembali ke kampung halaman mereka di wilayah Distrik Hitadipa.
"Sekitar 200 warga pengungsi siap kembali ke kampung halaman mereka. Kami sangat mengharapkan dukungan dan pengamanan dari TNI agar proses pemulangan ini dapat berjalan aman dan damai, " ungkap Kepala Distrik Hitadipa, Suleman Bilambani.
Ia menegaskan komitmen masyarakat untuk menjaga stabilitas wilayah bersama TNI, demi terciptanya kehidupan yang tenteram dan berkelanjutan.
Dansatgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., memberikan respons positif atas rencana pemulangan pengungsi ini. Dalam sambutannya, Letkol Danang menyatakan bahwa kembalinya warga ke kampung halaman mereka adalah bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap situasi keamanan semakin pulih.
"Kembalinya saudara-saudara kita ke kampung halaman adalah pertanda bahwa kepercayaan masyarakat terhadap situasi keamanan mulai pulih. Kami akan mendukung penuh proses pemulangan ini dengan pengamanan maksimal, " jelas Letkol Danang.
Letkol Danang menegaskan bahwa TNI hadir untuk menjamin rasa aman, mendampingi masyarakat, dan memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang merasa sendiri dalam upaya mereka untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, dalam kegiatan ini, Satgas Yonif 500/Sikatan juga memberikan bantuan sembako dan makanan ringan sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap warga yang telah lama terdampak konflik.
Interaksi yang terjadi selama kegiatan ini memperlihatkan kedekatan antara TNI dan masyarakat. Satgas Yonif 500/Sikatan tidak hanya berfungsi sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai mitra yang memberikan dukungan moral dan fisik, mempererat hubungan sosial yang semakin kuat. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa kedamaian di Papua bukan hanya sebuah harapan, tetapi sebuah kenyataan yang sedang diperjuangkan bersama.
Kegiatan berakhir dengan suasana yang aman dan lancar, memperlihatkan bahwa persatuan dan kedamaian di Papua dapat tercapai melalui kerja sama antara masyarakat dan aparat.
(PenSatgas Yonif 500/Sikatan)