INTAN JAYA - Di tengah dinginnya udara pegunungan dan derasnya curah hujan yang mengguyur Bumi Cenderawasih, kehadiran Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti di Kampung Bilai, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, membawa kehangatan. Pada Rabu (31/12/2025), personel Satgas melalui Pos Bilai tak hanya hadir menjaga keamanan, namun juga menyentuh hati warga dengan memberikan bantuan terpal, sebuah tindakan nyata kepedulian di tengah musim penghujan.
Bantuan terpal ini bukan sekadar selembar kain penutup. Ia adalah simbol pelindung bagi rumah-rumah warga Bilai yang atapnya kerap bocor diterpa hujan lebat. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap kebutuhan mendesak warga yang rumahnya membutuhkan perlindungan ekstra, memastikan hunian tetap aman dan layak di tengah cuaca yang tak menentu.
Beni Kobogau, 43 tahun, salah seorang warga penerima bantuan, tak kuasa menahan rasa syukurnya. Matanya berbinar saat menerima terpal tersebut.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak Satgas Pos Bilai. Terpal ini sangat membantu kami untuk memperbaiki rumah, apalagi sekarang musim hujan. Saya doakan Satgas selalu sehat dan sukses dalam menjalankan tugas, ” ujarnya penuh haru.
Kapten Inf Rustamiadi, Komandan TK sekaligus Danpos Bilai, menjelaskan bahwa uluran tangan ini lahir dari empati mendalam dan kesadaran akan tanggung jawab moral prajurit TNI.
“Kami hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan. Bantuan terpal ini merupakan swadaya dari personel Satgas dan kami berharap dapat meringankan beban warga, khususnya dalam memperbaiki rumah mereka, ” tegas Kapten Rustamiadi.
Lebih lanjut, Kapten Rustamiadi menegaskan bahwa pendekatan humanis dan kepedulian sosial bukan sekadar program, melainkan denyut nadi dalam setiap pelaksanaan tugas Satgas Yonif 113/Jaya Sakti di Intan Jaya. Tindakan sederhana ini, yang dilakukan dengan hati, kembali membuktikan bahwa TNI adalah pelindung dan sahabat sejati rakyat, selalu siap hadir di garis depan untuk meringankan kesulitan masyarakat, terutama di pelosok Papua.
