Gelang Persahabatan di Ujung Timur Negeri: Saat Tentara dan Rakyat Papua Bertukar Senyum dan Harapan

3 weeks ago 41

YAHUKIMO - Di tengah langkah kaki yang menjejak jalur patroli, para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir tak hanya menebar rasa aman, tapi juga menjalin ikatan batin yang hangat bersama warga Papua. Hari itu, bukan senjata yang menyita perhatian masyarakat, melainkan sebuah gelang sederhana buatan tangan kerajinan khas Papua yang menjadi simbol persaudaraan dan harapan. Senin 16 Juni 2025.

Saat melaksanakan patroli di wilayah Dekai, Yahukimo, personel Satgas menghampiri seorang bapak tua penjual gelang tangan. Mereka tak sekadar mampir, tapi mengobrol, mendengar, dan tertawa bersama, menciptakan momen kebersamaan yang jauh dari kesan militeristik.

Di akhir perbincangan, para prajurit membeli gelang-gelang tersebut. Bukan karena harga atau keindahannya semata, tetapi karena setiap simpul di gelang itu mengikat sebuah makna: kebersamaan, penerimaan, dan penghormatan pada budaya lokal.

“Saat kami membeli gelang itu, senyum si bapak tak terbendung. Di balik wajah keriputnya, tampak rasa bangga bukan karena barang dagangannya laku, tapi karena ia merasa dihargai, ” ujar salah satu personel Satgas.

Bukan Sekadar Patroli, Tapi Misi Menyatukan Hati

Kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) memang menjadi bagian penting dari tugas Satgas, terutama untuk menumbuhkan rasa percaya dan kedekatan emosional antara TNI dan masyarakat. Letkol Marinir Siswanto menegaskan bahwa setiap patroli harus menjadi ruang interaksi yang hidup, bukan hanya rutinitas militer.

“Kami tidak hanya hadir untuk menjaga perbatasan, tapi juga untuk merangkul masyarakat, mendengarkan keluhan mereka, dan menguatkan mereka sebagai bagian dari NKRI, ” jelasnya.

Komsos adalah sarana untuk menghapus sekat, memperkenalkan wajah ramah TNI, dan menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat.

Pangkoops Habema: Komsos Adalah Pondasi Perdamaian Papua

Dalam keterangannya, Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menekankan bahwa Komsos bukan sekadar interaksi biasa, tetapi investasi jangka panjang untuk kedamaian dan kemajuan Papua.

“Silaturahmi seperti ini adalah benih masa depan. Dengan kebersamaan, kita bisa menghadapi tantangan apa pun dan mewujudkan Papua yang damai serta sejahtera, ” tegasnya.

Penutup: Gelang Itu Kini Mengikat Lebih dari Sekadar Tangan

Di Dekai hari itu, gelang kecil buatan tangan rakyat Papua mengikat lebih dari pergelangan prajurit ia mengikat rasa, jiwa, dan komitmen kebersamaan. Satu demi satu, hubungan ini ditenun dalam diam, dengan benang kepercayaan dan simpul-simpul persaudaraan.

Dari gelang itu, kita belajar: perdamaian bukan dibangun dari kekuatan, tapi dari sentuhan kemanusiaan yang tulus.

Autentikasi:

Pen Satgas Yonif 1 Marinir

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |