Panglima TNI Terima 650 Unit Ransus Maung, Perkuat Pertahanan dan Kebanggaan Nasional

16 hours ago 1

BANDUNG – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menerima penyerahan 650 unit Kendaraan Khusus (Ransus) Maung MV3 dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin. Acara berlangsung di Apron Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/3/2025).

Penyerahan ini merupakan bagian dari tahap kedua pengadaan 700 unit Maung MV3 oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk TNI dan Polri. Dari jumlah tersebut, 50 unit diberikan kepada Mabes TNI, 400 unit untuk TNI AD, 100 unit untuk TNI AL, 100 unit untuk TNI AU, dan 50 unit untuk Polri.

Maung MV3 adalah kendaraan operasional buatan PT Pindad yang dirancang untuk mendukung operasi militer maupun non-militer. Kendaraan ini merupakan hasil inisiasi Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menhan guna memperkuat industri pertahanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada alutsista impor.

Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen mendukung operasional TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan negara serta keamanan masyarakat. "Pemerintah konsisten memberikan dukungan operasional kepada para pengawal NKRI, baik TNI maupun Polri, agar mereka dapat menjalankan tugas dengan optimal di seluruh penjuru tanah air, " ujarnya.

Selain memperkuat kemampuan operasional TNI-Polri, pengadaan Ransus Maung juga menjadi kebanggaan nasional karena kendaraan ini sepenuhnya diproduksi dalam negeri. Hal ini menunjukkan kemajuan industri pertahanan Indonesia dalam menciptakan alutsista berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan produk luar negeri.

Menariknya, penyerahan kendaraan ini juga bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret, yang memiliki makna historis dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Momentum ini semakin menegaskan pentingnya kemandirian alutsista dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Acara penyerahan turut dihadiri oleh sejumlah petinggi negara dan TNI-Polri, di antaranya Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Wamenhan Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan T. Hadir pula Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon, Irjen Kemhan Letjen TNI Rui F.G.P. Duarte, Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo, serta para pejabat tinggi Kemhan, TNI, Polri, dan tamu undangan lainnya.

Maung MV3 dirancang dengan spesifikasi tinggi untuk memenuhi kebutuhan operasional di berbagai medan. Kendaraan ini memiliki ketahanan yang kuat, dilengkapi dengan mesin bertenaga besar, dan mampu mendukung mobilitas pasukan dalam berbagai kondisi ekstrem.

Sebagai kendaraan taktis serbaguna, Maung MV3 juga dapat digunakan dalam operasi penegakan hukum, patroli perbatasan, serta misi kemanusiaan. Fleksibilitas ini menjadikan Maung MV3 sebagai aset strategis bagi TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas nasional.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengapresiasi penyerahan Ransus Maung dan menegaskan bahwa kendaraan ini akan segera dioperasikan di berbagai satuan untuk meningkatkan efektivitas tugas TNI. "Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah. Dengan kendaraan ini, mobilitas dan kesiapan pasukan akan semakin meningkat, " ungkapnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa keberadaan Maung MV3 akan memperkuat kemampuan Polri dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, terutama di daerah rawan konflik. "Kami siap memanfaatkan kendaraan ini untuk mendukung tugas kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, " katanya.

Dengan penyerahan ini, TNI dan Polri kini memiliki tambahan armada yang lebih modern dan mumpuni dalam menjalankan tugasnya. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pertahanan nasional melalui produksi alutsista dalam negeri.

Melalui modernisasi dan kemandirian industri pertahanan, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dan memastikan kedaulatan negara tetap terjaga. Ransus Maung MV3 bukan sekadar kendaraan, tetapi juga simbol kekuatan dan kemandirian bangsa dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.( Herman Djide)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |