PAPUA - Di atas pegunungan sunyi Distrik Beoga, sebuah kisah kecil tapi sarat makna tumbuh dari kesunyian malam yang kerap diselimuti tangis seorang anak. Jason, bocah Papua yang baru berusia tujuh tahun, setiap malam menangis memegangi telinganya yang mengeluarkan cairan putih. Tak ada dokter, tak ada klinik. Hanya pelukan ibunya, Mama Erlina, dan harapan yang mulai memudar. Senin 16 Juni 2025.
Namun, pagi itu harapan datang berseragam loreng. Satgas Yonif 732/Banau Pos Beoga, melalui tangan dingin sang dokter lapangan Letda Ckm dr. Delvis Sandro, hadir membawa harapan baru bagi Jason.
“Mama sangat terima kasih banyak kepada bapak tentara, mama kasihan Jason setiap malam menangis. Semoga setelah dikasih obat bisa sembuh. Tuhan Yesus memberkati pak Dokter, ” ujar Mama Erlina, tak kuasa menahan haru.
Kesehatan Jadi Kemewahan di Tanah Terpencil
Akses layanan medis di Beoga nyaris tak ada. Dalam kondisi seperti itu, Satgas TNI bukan hanya simbol keamanan mereka adalah harapan terakhir bagi masyarakat. Melalui program pelayanan kesehatan keliling, Pos Beoga rutin menjangkau masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Saat Jason datang dengan telinga yang terus mengeluarkan cairan, dr. Delvis langsung bertindak. Ia memeriksa, memberi diagnosis, dan menjelaskan secara detail kepada Mama Erlina bahwa kondisi anaknya bisa sembuh. Dengan bahasa yang mudah dipahami, sang dokter menjelaskan cara penggunaan obat tetes telinga yang diberikan.
TNI Bukan Hanya Penjaga, Tapi Penyembuh Luka
“Kepedulian terhadap masyarakat adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan penuh empati adalah bagian dari pengabdian kami untuk mewujudkan Indonesia yang sehat, ” ungkap dr. Delvis Sandro.
Tak ada sirene ambulans, tak ada ruangan steril, hanya sebuah pos sederhana dan dokter lapangan yang bekerja dengan cinta. Tapi dari tempat itulah tangisan malam Jason kini berganti senyuman. Dan bagi sang ibu, yang sempat merasa tak berdaya, ini bukan sekadar pengobatan ini penyelamatan harapan.
Penutup: Dari Beoga, Cinta Tumbuh dalam Diam
TNI tidak hanya hadir untuk menjaga tapal batas negeri, tapi juga untuk merawat luka-luka kecil yang tak pernah diberitakan, seperti telinga seorang bocah Papua yang akhirnya bisa tidur tanpa tangis.
Di Beoga, kehangatan kemanusiaan berbicara lebih lantang dari senjata. Dari pelayanannya hari ini, Satgas Yonif 732/Banau tak hanya menyembuhkan satu anak mereka menyembuhkan kepercayaan bahwa negara ini benar-benar hadir, bahkan hingga ke sudut-sudut sunyi tanah Papua.
Autentikasi:
Pen Satgas Yonif 732/Banau