Bakti Prajurit di Ambobera: Menjaga Perbatasan, Merawat Kehidupan

3 weeks ago 35

PAPUA - Di balik lebatnya hutan Papua dan kokohnya deretan pegunungan yang membentang, tersimpan kisah pengabdian prajurit TNI yang jauh dari hiruk pikuk kota. Mereka bukan hanya hadir untuk menjaga kedaulatan negara di garis perbatasan, tetapi juga mengulurkan tangan dengan kasih sayang kepada warga yang hidup dalam keterbatasan. Itulah yang tampak di Kampung Ambobera, ketika prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Ambobera melaksanakan Pelayanan Kesehatan Door to Door (Pastoor), Selasa (26/8/2025).

Loreng yang Membawa Harapan

Dipimpin oleh Serda Julius Solo, para prajurit berjalan menyusuri jalan setapak yang licin selepas hujan, menembus perkampungan dengan rumah-rumah kayu sederhana. Namun kali ini, mereka tak hanya memanggul senjata. Di tangan mereka tergenggam tas medis berisi obat-obatan, vitamin, serta alat pemeriksaan kesehatan sederhana.

Setiap pintu rumah yang diketuk menjadi saksi betapa prajurit hadir bukan sekadar sebagai penjaga batas negeri, tetapi juga sebagai sahabat rakyat. Dengan sabar, mereka memeriksa tekanan darah para lansia, mengecek kadar gula darah, hingga memberikan vitamin bagi anak-anak yang kekurangan gizi.

Bagi warga Ambobera, pelayanan ini adalah anugerah yang sulit didapatkan. Jarak menuju fasilitas kesehatan terdekat terlalu jauh, ditambah keterbatasan transportasi membuat banyak warga hanya bisa pasrah saat sakit.

Air Mata Warga, Sentuhan Tulus Prajurit

Di salah satu rumah, seorang ibu lanjut usia tak kuasa menahan tangis ketika tangannya digenggam lembut oleh seorang prajurit. Dengan suara bergetar, ia berucap lirih, “Jalan ke puskesmas jauh, saya sudah lama sakit tapi tidak bisa ke sana. Terima kasih, Bapak tentara.”

Bagi prajurit yang mendengar, ucapan itu lebih berharga dari sekadar kata-kata. Itu adalah pengakuan tulus, bahwa keberadaan mereka di pedalaman Papua benar-benar dirasakan dan dibutuhkan.

Tugas Negara yang Menyatu dengan Kemanusiaan

Komandan Pos Ambobera, Letda Inf Ronald Lumban Gaol, menegaskan bahwa kegiatan pelayanan kesehatan ini adalah bagian dari tanggung jawab moral TNI.

“Kami di sini bukan hanya menjaga perbatasan dan kedaulatan negara, tetapi juga ingin memastikan masyarakat sekitar merasakan kehadiran kami. Warga Ambobera adalah saudara kami, dan tugas kami adalah membantu mereka, terutama dalam hal kesehatan yang menjadi kebutuhan mendasar, ” ujarnya.

Apresiasi Pangkoops Habema

Atas aksi kemanusiaan ini, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasi. Baginya, kegiatan prajurit di Ambobera adalah bukti nyata bahwa TNI tidak pernah lepas dari rakyat.

“Apa yang dilakukan oleh prajurit Pos Ambobera adalah cerminan jati diri TNI. Kita bukan sekadar alat negara, melainkan bagian dari rakyat itu sendiri. Dimana rakyat membutuhkan, di sanalah TNI hadir. Ini adalah wujud bakti dan cinta TNI kepada bangsa, ” tegasnya.

Obat untuk Tubuh, Vitamin untuk Harapan

Hari itu, di Kampung Ambobera, bukan hanya penyakit yang diobati. Kehadiran prajurit TNI juga menghidupkan kembali harapan warga, menumbuhkan rasa aman, dan memperkuat ikatan kekeluargaan.

Dalam setiap tetes keringat prajurit yang berjalan menembus hutan, tersimpan pesan sederhana: menjaga perbatasan berarti juga menjaga kehidupan rakyat yang ada di dalamnya.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |