Jakarta – Estafet kepemimpinan di tubuh Korps Marinir kembali bergulir. Sejak 8 Juni 2025, tampuk Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 1 resmi berada di tangan Brigadir Jenderal (Mar.) Ena Sulaksana. Sosok kelahiran Indramayu, 49 tahun silam ini, bukan hanya dikenal karena sederet pengalamannya di medan operasi, tetapi juga prestasinya di bidang olahraga.
Mengutip keterangan resmi dari Pasmar 1, Kamis (10/7), perjalanan karier militer Brigjen Ena Sulaksana terukir dalam berbagai penugasan penting. Ia tercatat pernah menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Rencong Sakti XVI (2001) dan Satgas Muara dan Perairan (Mupae) 2003 saat pemberlakuan darurat militer di Aceh. Pengalaman ini menempa dirinya menjadi prajurit yang tangguh dan berdedikasi.
Lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1997, Ena langsung menunjukkan komitmennya dalam menjaga perdamaian dunia. Ia terlibat dalam operasi militer PBB di Lebanon pada tahun 2009. Lebih jauh lagi, ia turut serta dalam Satgas Merah Putih (2001) di Somalia, sebuah misi kemanusiaan untuk membebaskan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak.
Namun, sisi menarik dari seorang Ena Sulaksana tidak hanya terbatas pada dunia militer. Siapa sangka, di balik seragam lorengnya, tersembunyi seorang atlet renang yang berprestasi. Pada tahun 1997, ia berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan nasional selam di Jawa Timur, pada cabang renang kolam fin swimming surface 100 meter putra. Sebuah bukti bahwa kedisiplinan dan kerja keras dapat mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi di berbagai bidang.
Ena juga dikenal sebagai sosok pemberani yang gemar tantangan. Ia pernah bergabung bersama 62 peterjun dalam perayaan HUT ke-62 Korps Marinir di Karangpilang Surabaya, pada 15 November 2007. Selain itu, ia tercatat telah sepuluh kali menaklukkan ganasnya Selat Madura dengan berenang.
Karier militer Ena terus menanjak sejak lulus dari AAL pada 1997. Ia memulai pengabdiannya di pasukan khusus Marinir, Intai Amfibi (Taifib). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan militernya di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) pada 2012 dan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI pada 2021. Jenjang pendidikan ini semakin mematangkannya sebagai seorang pemimpin.
Sejumlah jabatan strategis pernah diemban oleh Ena, di antaranya Komandan Yontaifib 1 Marinir (2012); Komandan Yonif 8 Marinir (2014); Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Batuporon Madura (2016); Asisten Intelijen (Asintel) Danpasmar 2 (2017); Asisten Operasi (Asops) Danpasmar 1 (2019); Komandan Brigif 1 Marinir (2020); Asintel Komandan Korps Marinir (Dankormar) (2021); hingga akhirnya dipercaya menduduki posisi Danpasmar 1 (2025).
Dedikasi dan pengabdian Ena Sulaksana kepada negara juga diakui dengan pemberian 11 tanda kehormatan negara. Beberapa di antaranya adalah Satyalancana Gom VII, Santi Dharma, Kesatria Yudha, Wira Karya, Kesetiaan 8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun; Veteran Perdamaian, Dwidya Sistha, Dharma Nusa, dan United Nations (UN) Medal. Deretan penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan loyalitas tidak pernah sia-sia.
Dengan rekam jejak yang gemilang di bidang militer dan olahraga, Brigjen Ena Sulaksana diharapkan dapat membawa Pasmar 1 menuju arah yang lebih baik. Kiprahnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.