CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 10:45 WIB
Kementerian Agama masih terus mendata Pondok Pesantren yang terdampak hingga hilang akibat bencana banjir dan longsor di Sumatra. (CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Agama (Kemenag) masih terus mendata Pondok Pesantren (Ponpes) yang terdampak hingga hilang akibat bencana banjir dan longsor di Sumatra.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kondisi ponpes yang terdampak bencana umumnya sangat memprihatinkan. Akan tetapi, kata dia, sebagian pesantren masih dapat diselamatkan.
"Kami sudah punya datanya di publikasi kami kemarin ada berapa jumlahnya saya tidak hafal sekarang," ujarnya kepada wartawan, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya itu sangat memprihatinkan tetapi kita sudah mendata," imbuhnya.
Ia memastikan pemerintah tidak akan menelantarkan lembaga pendidikan Islam yang terdampak bencana di Sumatra.
"Alhamdulillah pondok pesantren itu juga dibandingkan dengan pendidikan yang lain, kita masih relatif ada yang terdampak lumpurnya sudah bisa dibersihkan."
Kendati demikian, Nasaruddin menyebut ada satu Ponpes ll yang dilaporkan hilang dan masih dalam proses pendataan lanjutan, khususnya di wilayah Aceh Tamiang.
"Yang hancur itu, yang hilang itu ada satu yang bisa kita deteksi tapi yang Tamiang itu masih ada Aceh Tamiang itu masih perlu mendata ulang, karena saya belum sempat kemarin karena jembatannya baru mau disambung," jelasnya.
Ia mengatakan Kemenag berkomitmen penuh mendukung perbaikan fasilitas pendidikan agama yang rusak maupun hilang akibat bencana.
"Kami tidak akan menelantarkan saudara-saudara kami di Sumatra, itulah pendidikan Islam akan memberikan kepemihakan terhadap kaum yang lemah dan termasuk mereka adalah yang lemah," katanya.
(tfq/isn)

3 hours ago
2

















































