Masariku Peduli Gizi: Prajurit TNI Ukir Senyum Anak-Anak Papua di Pedalaman Asmat

3 weeks ago 31

PAPUA - Di balik lebatnya hutan tropis Papua yang menyimpan beribu kisah, matahari pagi di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, bersinar lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena cahayanya, melainkan karena hadirnya kepedulian dari para prajurit Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 733/Masariku yang datang membawa program kemanusiaan bertajuk “Masariku Peduli Gizi” Minggu, (24/8/2025).

Kehadiran mereka di SD Rimba Mumugu, Kampung Mumugu 2, menjadi oase harapan bagi anak-anak yang hidup di pedalaman dengan segala keterbatasan. Di tengah suasana sederhana, suara tawa anak-anak pecah riang saat satu per satu mereka ditimbang, diperiksa kesehatannya, dan diberi makanan bergizi. Bagi sebagian besar dari mereka, momen itu menjadi pengalaman berharga: sentuhan kasih dari dunia luar yang jarang sekali mereka rasakan.

Prajurit di Balik Timbangan dan Sepiring Makanan

Tak ada jarak antara prajurit berseragam loreng dengan anak-anak kecil Papua yang polos. Di bawah rindang pepohonan, para prajurit dengan sabar menimbang berat badan, memeriksa kesehatan, sekaligus menyajikan hidangan penuh gizi. Sepiring nasi hangat, lauk-pauk, buah segar, hingga susu dibagikan dengan penuh kehangatan.

Pemandangan itu sederhana, namun sarat makna. Anak-anak yang biasanya hanya makan seadanya kini merasakan makanan yang lengkap dan bergizi. Sorot mata mereka yang berbinar saat menerima sepiring hidangan menjadi hadiah terindah bagi para prajurit.

“Program ini lahir dari mata hati, ” ungkap Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Dansatgas Yonif 733/Masariku. “Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan gizi anak-anak di sini. Semoga langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan dan tumbuh kembang mereka.”

Ucapan itu bukan hanya kalimat formal seorang komandan, melainkan janji tulus bahwa prajurit TNI hadir untuk melindungi bukan hanya batas negara, tapi juga masa depan generasi bangsa.

Harapan dari Sekolah di Ujung Negeri

Di salah satu sudut sekolah sederhana itu, Ibu Sinta, Kepala Sekolah SD Rimba Mumugu, tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Dengan mata berkaca-kaca, ia berkata, “Kami sangat berterima kasih. Bantuan ini bukan hanya meringankan beban, tetapi juga memberi semangat baru bagi anak-anak untuk tetap bersekolah. Semoga kegiatan ini berlanjut, karena mereka adalah masa depan Papua.”

Bagi para guru di pedalaman, perjuangan mendidik anak-anak bukan hanya soal mengajar membaca dan menulis, tetapi juga memastikan murid-muridnya tetap sehat dan bersemangat untuk belajar. Itulah sebabnya, program gizi ini dirasakan begitu penting.

Senyum Anak-Anak, Kemenangan TNI

Dari markas besar, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa langkah prajurit di Mumugu adalah wujud nyata pengabdian TNI. “Ini adalah panggilan hati. Tugas kami bukan hanya menjaga kedaulatan negara, tapi juga menyentuh hati rakyat dan membantu mereka yang membutuhkan. Senyum anak-anak ini adalah kemenangan terbesar bagi kami, ” ujarnya.

Kegiatan “Masariku Peduli Gizi” pada akhirnya bukan sekadar program kesehatan. Ia adalah kisah kemanusiaan, di mana para prajurit rela meninggalkan kenyamanan demi menjadi pahlawan di mata anak-anak kecil Papua. Mereka mengubah batas negara yang kaku menjadi jembatan kasih sayang, mengajarkan arti kehadiran negara hingga ke pelosok terdalam.

Loreng dan Hati Nurani

Di balik loreng gagah, tersimpan hati nurani yang lembut. Para prajurit itu menyadarkan kita bahwa pengabdian sejati bukan hanya diukur dari medan tempur, tetapi juga dari senyum tulus anak-anak yang kembali bersemangat menatap masa depan.

Program “Masariku Peduli Gizi” adalah bukti bahwa TNI bukan hanya penjaga, melainkan juga perawat harapan bangsa. Di pedalaman Papua, mereka mengukir jejak kemanusiaan yang tak akan mudah dilupakan: sebuah senyum yang lahir dari sepiring makanan bergizi dan segenggam kasih sayang.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |