JAKARTA - Perombakan besar kembali mengguncang tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kali ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk wajah-wajah baru untuk memimpin tiga Komando Daerah Militer (Kodam) yang memiliki peran strategis di berbagai penjuru negeri.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025, yang dikeluarkan pada 15 Agustus 2025, dan telah ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Umum TNI Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan. Perubahan ini mengonfirmasi adanya pergeseran kepemimpinan yang signifikan.
Kadispenerad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana pun membenarkan adanya pergantian tiga pucuk pimpinan Kodam tersebut. "Ya, benar ada pergantian tiga Pangdam, " tegasnya.
Satu pergeseran penting terjadi di Kodam XVIII/Kasuari, yang mencakup wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Jabatan strategis ini kini diemban oleh Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, yang sebelumnya menjabat sebagai Asops Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Ia menggantikan Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, yang kini dipromosikan menjadi Aster Panglima TNI. Perubahan ini tentu akan membawa dinamika baru dalam menjaga stabilitas di wilayah timur Indonesia.
Selanjutnya, sorotan beralih ke Kodam Iskandar Muda, yang bertanggung jawab atas keamanan di Provinsi Aceh. Mayjen TNI Joko Hadi Susilo kini mengambil alih komando, menggantikan Mayjen TNI Niko Fahrizal. Sebelumnya, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo telah malang melintang sebagai Aster Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Sementara itu, Mayjen TNI Niko Fahrizal akan menempati posisi baru sebagai Staf Khusus KSAD.
Tak ketinggalan, Kodam XVII/Cenderawasih, yang wilayahnya membentang di tiga provinsi Papua, yaitu Papua Tengah, Papua, dan Papua Pegunungan, juga mengalami pergantian nahkoda. Mayjen TNI Amrin Ibrahim, yang sebelumnya merupakan Perwira Staf Ahli Tingkat III KSAD bidang Ekonomi Keuangan dan Perdagangan (Ekkudag), kini dipercaya untuk memimpin Kodam ini. Ia menggantikan Mayjen TNI Rudi Puruwito, yang selanjutnya akan menduduki jabatan sebagai Aslog Panglima TNI. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat penanganan isu-isu pembangunan dan keamanan di wilayah Papua yang kompleks. (Warta Militer)
