Polisi Pastikan Tak Ada Jaringan Penjualan Organ di Penculikan Bilqis

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 10 Nov 2025 15:43 WIB

Polisi menegaskan tidak ada indikasi keterlibatan jaringan perdagangan organ di balik kasus penculikan Bilqis Ramadhani. Polisi menegaskan tidak ada indikasi keterlibatan jaringan perdagangan organ di balik kasus penculikan Bilqis Ramadhani. (CNN Indonesia/Ilham)

Makassar, CNN Indonesia --

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menegaskan tidak ada indikasi keterlibatan jaringan perdagangan organ di balik kasus penculikan Bilqis Ramadhani (4,5). Motifnya persoalan ekonomi.

"Tidak ada. Belum, untuk yang saat ini belum," ujar Devi kepada wartawan, Senin (10/11).

Devi mengatakan pelaku membeli tiket secara mandiri melalui aplikasi pemesanan online saat menjemput korban dari Makassar ke Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (korban) masih di bawah umur, jadi langsung memasukkan identitas tanpa perlu KTP," katanya.

Penyidik mengungkap keberadaan pelaku di Jambi melalui bantuan pihak setempat.

Selain itu, rekaman CCTV yang memperlihatkan tiga anak bersama tersangka SY (30) turut dikonfirmasi. Dua anak dalam rekaman tersebut merupakan anak kandung SY.

"Mereka (anak pelaku) kini diamankan di rumah aman Dinas Sosial. Untuk treatment agar tidak trauma, sementara di rumah aman. Keluarganya masih ada," jelasnya.

Kasat Reskrim juga memastikan seorang laki-laki yang sebelumnya terlihat bersama tersangka, SY, tidak terlibat.

Penyidik hanya menetapkan empat orang tersangka yakni tiga perempuan yakni, SY (30) warga Makassar, NH (29) Warga Sukoharjo, Jawa Tengah, dan MA (42) warga Jambi serta laki-laki AS (36) warga Jambi.

"Itu pacarnya. Dia tidak mengetahui secara langsung, tidak terlibat," katanya.

Devi menuturkan penyidik menemukan komunikasi antara para tersangka terjalin melalui grup Facebook sebelum berlanjut ke pesan pribadi.

"Seluruh tersangka sebelumnya tidak saling mengenal. Motif perbuatan diduga murni faktor ekonomi. Berdasarkan pemeriksaan (SY), baru pertama kali. Ekonomi, ya," ungkapnya.

Menurut Devi kasus serupa yang sebelumnya dilaporkan di Makassar kebanyakan bermuara pada konflik keluarga. Namun pada kasus ini, penyelidikan memastikan tidak ada unsur tersebut.

"Awalnya dugaan ke masalah keluarga, tapi setelah pendalaman tidak ada. Makanya kasus ini menjadi atensi," katanya.

(mir/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |