PUNCAK - Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di wilayah pegunungan Papua, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) kembali menunjukkan wajah humanis TNI. Melalui Pos Komando Taktis (Kout) Sinak, mereka hadir langsung di tengah masyarakat Kampung Gigobak I, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, dengan membawa dua misi: membangun komunikasi sosial (komsos) dan memberikan pelayanan kesehatan gratis.
Dipimpin oleh Serda Ismunandar, rombongan prajurit TNI mendatangi honai Mama Yendimira Labene pada Selasa (26/8/2025). Di honai sederhana yang menjadi pusat aktivitas keluarga itu, pertemuan hangat berlangsung. Obrolan ringan penuh keakraban mengalir di antara prajurit dan warga, seakan menegaskan bahwa hubungan TNI dan masyarakat Papua bukan sekadar formalitas, tetapi sudah terjalin dalam ikatan kekeluargaan.
Komsos dan Sentuhan Kekeluargaan
Kegiatan dimulai dengan dialog santai antara prajurit dan Mama Yendimira. Bagi warga, kesempatan berbincang dengan TNI bukan hanya soal menyampaikan keluhan, tetapi juga bentuk pengakuan bahwa mereka tidak sendiri menghadapi berbagai keterbatasan. Dari canda kecil hingga cerita keseharian, komsos ini menjadi jembatan emosional yang membuat jarak antara aparat dan masyarakat kian menyempit.
“Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga ingin menjadi saudara bagi masyarakat. Kehadiran TNI harus membawa manfaat, termasuk di bidang kesehatan yang sangat dibutuhkan warga, ” ungkap Danpos Kout Sinak, Letda Ckm Muh Akbar, Amd.Kep.
Layanan Kesehatan Gratis: Dari Pemeriksaan Hingga Penyuluhan
Selepas berbincang, Satgas melanjutkan kegiatan dengan pelayanan kesehatan gratis di honai Mama Yendimira. Sejumlah warga berdatangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka diperiksa kesehatannya, diberikan obat-obatan, serta mendapat penyuluhan sederhana tentang pola hidup sehat.
Bagi masyarakat Sinak yang tinggal jauh dari pusat layanan medis, kesempatan ini ibarat oase. Tidak banyak tenaga kesehatan yang dapat menjangkau wilayah pedalaman, sehingga kehadiran Satgas Yonif 700/WYC menjadi harapan tersendiri.
“Kesehatan adalah kebutuhan mendasar, dan kami berkomitmen membantu semampu kami. Harapan kami, kegiatan sederhana ini bisa meringankan beban masyarakat sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan, ” lanjut Letda Akbar.
Ucapan Haru dari Warga
Rasa syukur pun tak bisa disembunyikan oleh Mama Yendimira. Dengan mata berbinar, ia menyampaikan betapa berartinya kegiatan itu bagi dirinya dan warga kampung.
“Saya sangat senang dan berterima kasih karena bapak-bapak tentara datang bantu kami. Anak-anak dan warga bisa dapat obat dan diperiksa. Kami merasa diperhatikan, ini sangat membantu kami yang jauh dari kota, ” ujarnya penuh haru.
Kata-kata tulus Mama Yendimira menjadi bukti nyata bahwa keberadaan TNI di Papua tidak hanya dilihat dari sisi keamanan, tetapi juga dari sisi kemanusiaan.
TNI Sahabat Rakyat Papua
Kegiatan yang digelar Satgas Yonif 700/WYC di Sinak menegaskan kembali komitmen TNI untuk hadir sebagai sahabat rakyat. Kehadiran mereka adalah simbol bahwa negara tidak menutup mata terhadap kebutuhan dasar masyarakat di daerah terpencil.
Dari pelayanan kesehatan gratis hingga membangun komunikasi sosial yang hangat, Satgas menunjukkan bahwa tugas prajurit bukan hanya menjaga batas dan mengamankan wilayah, tetapi juga menebarkan kepedulian, kedamaian, dan persaudaraan.
Seperti ditegaskan oleh Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, misi utama prajurit adalah menjadi penjaga rakyat sekaligus pengayom yang selalu siap mengulurkan tangan.
Di tanah Papua yang sarat tantangan, langkah kecil seperti pelayanan kesehatan di honai Mama Yendimira adalah bukti nyata: TNI hadir untuk rakyat, bersama rakyat, dan bekerja demi rakyat.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono