NDUGA - Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di tanah Papua bukan hanya soal menjaga keamanan, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat. Hal ini tampak dari langkah Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku yang terus menjalin komunikasi intensif dengan para tokoh agama di wilayah penugasan. Salah satunya melalui pertemuan hangat bersama tokoh agama Kampung Mumugu pada Sabtu (23/8/2025).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Prajurit TNI yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan wilayah perbatasan, duduk bersama tokoh agama setempat untuk berdialog mengenai kondisi masyarakat. Agenda ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata mempererat silaturahmi, membangun kepercayaan, dan merajut harmoni di tengah situasi wilayah yang kerap diwarnai dinamika keamanan.
Pendekatan Humanis di Tengah Tugas Pengamanan
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa sinergi dengan masyarakat, khususnya tokoh agama, merupakan salah satu kunci keberhasilan tugas TNI.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan pengamanan tidak hanya bergantung pada kekuatan militer semata, tetapi juga dukungan dan partisipasi masyarakat. Tokoh agama memiliki peran penting dalam membimbing umat, sehingga komunikasi yang baik dengan mereka sangat membantu kami dalam memahami kondisi di lapangan, ” jelasnya.
Dansatgas menambahkan, melalui dialog terbuka, Satgas tidak hanya mendapatkan informasi akurat mengenai perkembangan situasi masyarakat, tetapi juga dapat menyampaikan pesan-pesan positif tentang pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan antarwarga.
Dukungan Tokoh Agama Lokal
Tokoh agama Kampung Mumugu, Pastor Sipri, menyambut baik upaya yang dilakukan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku. Ia menilai langkah TNI ini merupakan bentuk nyata perhatian terhadap masyarakat, bukan sekadar menjalankan misi pertahanan.
“Kami senang bisa berdialog langsung dengan Satgas. Pertemuan seperti ini memberi semangat bagi kami, karena masyarakat merasa diperhatikan dan dilindungi. Harapan kami, kerja sama ini terus terjalin demi keamanan dan kesejahteraan bersama, ” ujar Pastor Sipri.
Sinergi Demi Papua yang Aman dan Sejahtera
Dialog antara Satgas dan tokoh agama bukanlah hal baru, melainkan bagian dari strategi pendekatan teritorial humanis yang selalu dipegang TNI di Papua. Kehadiran TNI di wilayah perbatasan tidak hanya fokus pada aspek militer, tetapi juga membantu pemerintah daerah dalam pelayanan dasar, pembangunan sosial, serta menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat.
Dengan membangun komunikasi intensif bersama para tokoh masyarakat dan agama, Satgas Yonif 733/Masariku berharap tercipta lingkungan yang lebih kondusif, di mana keamanan dan pembangunan dapat berjalan beriringan.
Kegiatan semacam ini membuktikan bahwa TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi, mendampingi, dan membangun kebersamaan dengan masyarakat Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono