SOSOK - Di balik langkah tegap seorang perwira menengah TNI, ada denyut semangat yang tak sekadar menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga denyut kehidupan masyarakat. Sejak resmi menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0309/Solok pada Juli 2024, Letkol Kav Sapta Raharja, S.IP, M.Han, tampil sebagai sosok pemimpin yang tak hanya mengedepankan kedisiplinan militer, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis dan kolaboratif.
Pasca serah terima jabatan (Sertijab) yang dipimpin langsung oleh Danrem 032/Wirabraja masa itu, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, ia langsung bergerak cepat membenahi berbagai pekerjaan rumah internal organisasi. Di bawah kepemimpinannya, Kodim 0309/Solok yang membawahi tiga wilayah strategis—Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan—tampil semakin solid dan adaptif.
Dengan mengusung visi 'BERSINAR' — BERiman, profeSIoNal, Adaptif, dan dicintai Rakyat — Dandim Sapta Raharja membuktikan bahwa TNI bukan sekadar garda keamanan, tetapi juga motor penggerak pembangunan sosial dan ekonomi di daerah.
Menyalakan Cahaya dari 'BERSINAR'
Di ruang kerjanya yang nyaman dan sederhana, Letkol Sapta Raharja menuturkan filosofi di balik visi 'BERSINAR'.
“Kami ingin Kodim Solok menjadi satuan yang tidak hanya tangguh secara militer, tapi juga dekat dengan rakyat. TNI harus bisa beradaptasi dengan zaman dan menjadi bagian dari solusi, ” ujarnya dengan nada tenang namun penuh keyakinan.
Visi itu ia wujudkan lewat berbagai program dan kegiatan inovatif yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Mulai dari sektor ekonomi, sosial, hingga pelestarian lingkungan, semua dikemas dalam kolaborasi lintas lembaga dan komunitas.
'Kicau Mania' yang Menyapa Ekonomi Rakyat
Salah satu gebrakan kreatif yang paling menonjol dari Kodim Solok di bawah kepemimpinan Letkol Sapta adalah Festival dan Lomba Burung Berkicau 'Dandim Solok Cup'. Event ini bukan sekadar ajang hobi, melainkan ruang silaturahmi, rekreasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Mengusung semangat Bersinar Kicau Mania, lomba yang telah digelar dua kali ini sukses menarik peserta dari berbagai daerah, bahkan dari luar Sumatera. Pelaksanaan pertama, Lapangan Markas Komando yang biasanya dipenuhi barisan upacara dan prajurit berseragam loreng berubah menjadi arena meriah, diwarnai deru kicauan burung, tenda UMKM lokal, dan wajah-wajah sumringah warga yang berjualan makanan serta produk kerajinan. Begitupun dalam pelaksanaan kedua, di Lapangan Taman Pramuka sekaligus Destinasi Wisata Kota Solok Pulau Belibis yang ramai kunjungan dan memberikan nafas kehidupan.
“Sasaran kita jelas: kunjungan meningkat, ekonomi tumbuh, dan masyarakat merasakan dampaknya. UMKM hadir, harga burung meningkat, penangkaran hidup kembali. Ini bukan sekadar lomba, ini tentang kebersamaan, ” tutur Letkol Sapta didampingi Pasi Log Kapten Inf Rahmat Sofyan dan Kapen Dim Sertu Hashari Nursa.
Dampaknya terasa nyata. Selain menggeliatkan perekonomian lokal, event ini juga memperkuat branding Solok sebagai daerah yang ramah komunitas, serta memperluas jejaring sosial lintas provinsi.
Trabas, Alam, dan Edukasi Cinta Lingkungan
Tak berhenti di dunia kicauan, Letkol Sapta juga menggandeng komunitas trabas (motor trail) untuk menyalurkan semangat petualangan yang positif. Melalui kegiatan bernuansa alam, Dandim ingin mengajak masyarakat untuk mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Melalui trabas, kita bisa menjelajahi keindahan alam sekaligus menanamkan kesadaran menjaga hutan dan sumber daya alam, ” ujarnya.
Untuk komunitas pecinta burung, ia bahkan menyisipkan pesan moral: agar para penghobi juga berperan dalam melestarikan burung langka dan menjaga habitat satwa yang dilindungi.
TNI dan Ketahanan Pangan: Dari Sawah ke Dapur
Selain kegiatan sosial dan lingkungan, Kodim 0309/Solok juga aktif mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wilayah teritorial Solok yang dikenal sebagai lumbung pangan Sumatera Barat terus diperkuat melalui pendampingan Babinsa di lapangan.
“Dari sisi ketahanan pangan, kita aman bahkan surplus. Tapi pendampingan tetap penting, terutama di wilayah potensial agar produktivitas terus meningkat, ” ujar Dandim.
Untuk program MBG (Makan Bergizi Gratis), koordinasi dengan SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) juga terus diperkuat. Kodim bahkan tengah menyiapkan Dapur MBG yang ditargetkan beroperasi efektif bulan depan.
Semua itu menunjukkan peran aktif TNI dalam mendukung program sosial pemerintah, bukan hanya di garis pertahanan, tetapi juga dalam memastikan kesejahteraan rakyat di akar rumput.
Menjaga Sinergi, Menguatkan Harmoni
Salah satu keunggulan kepemimpinan Letkol Sapta adalah kemampuannya menjaga sinergitas dengan pemerintah daerah, Polri, dan seluruh unsur Forkopimda.
Ia menyadari bahwa keamanan dan ketenteraman daerah tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan rasa saling percaya antarinstansi. Dalam setiap program, ia selalu menekankan prinsip 'bersama rakyat, TNI kuat'.
Refleksi: Sosok Pemimpin Adaptif di Tengah Zaman
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan era digital, Letkol Sapta Raharja menjadi contoh pemimpin adaptif yang membumi. Ia mampu menyeimbangkan antara ketegasan militer dan kepekaan sosial.
Program-programnya menunjukkan bahwa Kodim bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga penyala semangat kemanusiaan dan kebersamaan.
Visi 'BERSINAR' bukan sekadar jargon, melainkan realitas yang mulai terasa di masyarakat Solok dan sekitarnya.
Dan seperti burung-burung yang berkicau di pagi hari, gema semangat 'BERSINAR' pun terus menggema dari kaki Gunung Talang hingga lembah Batanghari, menandakan bahwa Kodim 0309/Solok benar-benar hidup bersama rakyat — beriman, profesional, adaptif, dan dicintai rakyat.


















































