INTAN JAYA - Di bawah teriknya matahari pegunungan yang menyinari hamparan hijau Distrik Ugimba, suasana hangat penuh keakraban tercipta di Kampung Bulapa. Prajurit Satgas Yonif 712/Wiratama hadir bukan sekadar menjalankan tugas keamanan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan menumbuhkan rasa persaudaraan dengan warga, Senin (27/10/2025).
Kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang dipimpin oleh Lettu Inf Dedi, Danpos Bulapa, berlangsung dalam suasana sederhana namun penuh makna. Prajurit duduk bersama masyarakat, berbagi cerita, mendengarkan aspirasi, dan menyerap kearifan lokal yang menjadi napas kehidupan warga Bulapa.
“Komsos ini bukan sekadar silaturahmi, tapi juga bentuk kepedulian kami kepada masyarakat. TNI hadir untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya, memberi solusi, dan membangun hubungan yang kuat antara TNI dan warga, ” ujar Lettu Inf Dedi, menjelaskan bahwa kegiatan teritorial seperti ini merupakan wujud nyata dari pengabdian prajurit.
Masyarakat Kampung Bulapa pun menyambut hangat kehadiran Satgas. Warga datang ke pos TNI tanpa ragu, membawa cerita tentang kehidupan sehari-hari, sambil berdialog santai dengan para prajurit. Dalam suasana kekeluargaan itu, muncul tawa dan kehangatan yang meneguhkan bahwa keamanan dan persaudaraan berjalan seiring di Tanah Papua.
Kepala Kampung Bulapa, Bapak Ernest Kobogau, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya.
“Terima kasih bapak-bapak TNI yang selalu hadir dan peduli kepada masyarakat kami. Dengan kehadiran TNI, kampung kami terasa aman dan tentram. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua, ” ucapnya tulus.
Hal senada juga disampaikan Tokoh Adat Bulapa, Bapak Bernadus Kobogau, yang menilai kegiatan ini membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Kami senang dengan kehadiran bapak TNI. Mereka mau mendengar keluh kesah kami dan memberi semangat untuk terus menjaga persatuan. Ini membuat kami merasa dihargai dan diperhatikan, ” ujarnya.
Kegiatan Komsos Satgas Yonif 712/WT ini menjadi simbol kuatnya kemanunggalan TNI dan rakyat. Tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga menumbuhkan rasa saling percaya dan gotong royong.
Melalui dialog hangat, tawa bersama, dan semangat kebersamaan, tumbuh keyakinan bahwa kedamaian di Papua bukan sekadar cita-cita, tetapi kenyataan yang dibangun dari hati oleh tangan-tangan prajurit dan rakyat yang berjalan berdampingan di Tanah Intan Jaya.
(Lettu Inf Sus/AG)
