Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Langkah yang dijalankan bersama lembaga pendidikan tinggi serta perguruan tinggi keagamaan Islam ini, bertujuan mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumut. Isu pemberdayaan perempuan dan anak turut menjadi agenda strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumut tahun 2025-2029.
Hal itu tercantum pada misi kelima, yaitu memperkuat ketahanan sosial dan budaya untuk membangun masyarakat Sumut yang tangguh. Selain itu, menjadi bagian dari program prioritas kedua dari 17 program utama, yakni Pemberdayaan Perempuan, Pemuda, dan Penyandang Disabilitas yang Berkarya dan Berprestasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berkomitmen kuat dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bahkan, kita berhasil menurunkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dari 0,425 menjadi 0,399 pada tahun 2024," ujar Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Medan pada Jumat (7/11).
(Foto: Arsip Pemprov Sumut)
Surya mengakui, tantangan dalam perlindungan perempuan dan anak di Sumut masih cukup besar. Hingga Oktober 2025, tercatat 1.444 kasus kekerasan terjadi di Sumut.
"Perlindungan perempuan dan anak masih menjadi tantangan serius. Karena itu, kita perlu memperkuat kerja sama lintas sektor dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari lembaga perlindungan, institusi pendidikan, hingga aparat penegak hukum," katanya.
(Foto: Arsip Pemprov Sumut)
Pada saat bersamaan, Menteri PPPA Arifah Fauzi menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sumut atas berbagai capaian dalam bidang perlindungan perempuan dan anak. Menurut Arifah, Sumut telah menunjukkan kemajuan signifikan sejak menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) pada 2023.
Kemudian pada 2025, sebanyak 15 kabupaten/kota di Sumut meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Kabupaten Deliserdang memperoleh kategori tertinggi (Nindya), disusul Medan, Labuhanbatu Utara, Tebingtinggi, Labuhanbatu, dan Serdangbedagai (kategori Madya), serta Binjai, Asahan, Batubara, Tapanuli Selatan, Karo, Sibolga, Padangsidimpuan, dan Padanglawas Utara (kategori Pratama).
"Saya memberikan apresiasi kepada Sumut atas berbagai capaian yang telah diraih, serta kepada para bupati dan wali kota yang telah melaksanakan kebijakan pembangunan yang berperspektif perempuan dan anak," ujar Arifah.
(rea/rir)

5 hours ago
4
















































