PANIAI - Suasana haru bercampur sukacita mewarnai kedatangan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile 2025 Yonif 4 Marinir di Distrik Pasir Putih, Kabupaten Paniai, Selasa (28/10/2025). Setelah melalui perjalanan panjang dan berbagai tantangan, prajurit TNI Angkatan Laut itu akhirnya disambut dengan sambutan adat yang hangat oleh masyarakat asli Papua.
Warga Distrik Pasir Putih menjemput kedatangan prajurit Marinir dengan 7 unit perahu karet (LCR) yang dihiasi simbol persaudaraan dan kedamaian. Kepala suku besar, kepala distrik, serta ratusan warga tampak antusias menyalami satu per satu personel TNI yang datang dengan penuh keramahan.
Awalnya, kehadiran Satgas sempat menuai keraguan. Namun berkat pendekatan yang humanis dan persuasif, para prajurit berhasil membuka hati masyarakat. Mereka membaur, mendengar keluh kesah warga, hingga akhirnya diterima sebagai saudara dan pelindung rakyat Papua.
“Kami datang bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk bersahabat dan membantu. TNI ada di sini untuk menjaga kedamaian dan membantu masyarakat Pasir Putih dalam segala keterbatasan, ” ungkap Letkol Marinir Surya Affandy Novyanto, M.Tr.Opsla., selaku Komandan Satgas Yonif 4 Marinir.
Menurutnya, momen penyambutan ini menjadi bukti bahwa semangat manunggal TNI dengan rakyat bukan sekadar slogan, tetapi wujud nyata di lapangan. Dalam kegiatan tersebut, Satgas Yonif 4 Marinir juga menyerahkan Alkitab, sembako, alat pertanian berupa linggis dan sekop, serta hewan ternak babi sebagai tanda kasih dan bentuk dukungan terhadap kesejahteraan warga setempat.
Sementara itu, Kepala Suku Besar Pasir Putih, Yonas Gobai, menuturkan rasa syukurnya atas kedatangan Satgas yang membawa kedamaian dan kepedulian bagi masyarakat.
“Kami senang dan bersyukur. Dulu kami takut, tapi sekarang kami tahu bapak-bapak Marinir datang untuk melindungi dan membantu kami. Kami anggap mereka sudah seperti keluarga, ” ujarnya dengan penuh rasa haru.
Kehangatan yang tercipta antara masyarakat dan prajurit TNI di Distrik Pasir Putih menjadi simbol kuat harmoni antara aparat negara dan rakyat Papua. Dari tepi danau yang tenang di Paniai, semangat persaudaraan itu kini bergema luas, membawa pesan bahwa Papua adalah tanah damai yang dijaga bersama dalam kasih dan persatuan.
(Pratu Denta/AG)
