BEOGA - Di tengah bentang alam Papua yang indah namun penuh tantangan, kesehatan sering kali menjadi persoalan utama bagi masyarakat di wilayah pedalaman. Jarak jauh menuju puskesmas, biaya transportasi yang tidak sedikit, serta keterbatasan tenaga medis membuat akses kesehatan bagaikan kemewahan. Namun pada Senin (25/8/2025), harapan itu datang mengetuk langsung ke pintu-pintu rumah warga Kampung Ambobera, Distrik Beoga.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Ambobera hadir membawa program Pelayanan Kesehatan Door to Door atau yang mereka sebut Pastoor. Dipimpin oleh Serda Julius Solo, Bintara Kesehatan pos, kegiatan ini menyasar warga yang sulit menjangkau fasilitas kesehatan. Dengan membawa perlengkapan medis sederhana, para prajurit berjalan dari rumah ke rumah, memeriksa tekanan darah, mengecek gula darah, memberikan vitamin, hingga mengobati keluhan penyakit ringan secara gratis.
Kesehatan di Tengah Keterbatasan
Di Ambobera, puskesmas bukan sekadar jauh, tapi seringkali terasa mustahil dijangkau. Jalan terjal, transportasi terbatas, dan biaya perjalanan yang tinggi membuat banyak warga hanya bisa pasrah jika sakit. Di tengah kondisi inilah kehadiran prajurit TNI dengan layanan kesehatan langsung ke rumah menjadi oase yang menyejukkan.
“Kegiatan Pastoor ini adalah wujud nyata bakti kami, TNI, khususnya Satgas Yonif 732/Banau, kepada masyarakat di ujung perbatasan. Tujuannya jelas, untuk membantu kesulitan akses kesehatan yang dialami saudara-saudara kita di Ambobera, ” tegas Letda Inf Ronald Lumban Gaol**, Danpos Ambobera.
Menurutnya, menjaga perbatasan bukan hanya soal senjata dan patroli, tetapi juga memastikan masyarakat sekitar dapat hidup sehat dan layak.
Harapan dari Balik Senyum Warga
Bagi Mama Waine, salah seorang warga Ambobera, kunjungan para prajurit TNI adalah anugerah besar. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa syukur.
“Kami di sini jarang bisa ke puskesmas karena jauh dan biaya mahal. Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI dari Pos Ambobera yang sudah datang ke rumah, periksa kami, dan kasih obat gratis. Ini sangat membantu sekali, ” ujarnya sambil menggenggam erat tangan salah seorang prajurit.
Ungkapan sederhana itu menjadi bukti nyata bahwa layanan kesehatan, sekecil apa pun bentuknya, dapat membawa kebahagiaan besar bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh keterbatasan.
Loreng yang Membawa Harapan
Program Pastoor di Ambobera menunjukkan wajah lain dari TNI. Mereka hadir bukan hanya untuk menjaga perbatasan dari ancaman luar, tetapi juga untuk merawat kehidupan di dalamnya. Seragam loreng yang biasanya identik dengan ketegasan kini menjadi simbol harapan dan kepedulian.
Di Papua, di mana medan sering kali lebih menantang dari konflik, pelayanan kesehatan yang mengetuk langsung pintu rumah warga adalah jawaban nyata dari misi kemanusiaan TNI.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)