Rajut Kedekatan dengan Iman: Prajurit Masariku Laksanakan Ibadah Bersama Warga Mumugu

3 weeks ago 33

NDUGA - Suasana khidmat menyelimuti Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, ketika prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku duduk sejajar dengan masyarakat untuk mengikuti ibadah Minggu Kasih, Minggu (24/5/2025). Di tengah derasnya tantangan di wilayah perbatasan, kebersamaan dalam doa dan pujian menjadi perekat persaudaraan antara TNI dan rakyat.

Program *Minggu Kasih* ini telah rutin dijalankan Satgas Masariku sebagai upaya mempererat ikatan emosional dengan warga. Melalui ibadah bersama, prajurit tidak hanya menjaga keamanan perbatasan, tetapi juga hadir dalam ruang batin masyarakat berbagi kasih, mendengarkan harapan, dan meneguhkan iman.

TNI Beribadah Bersama Rakyat

Di dalam balai kampung sederhana, prajurit berseragam loreng berbaur dengan warga, duduk berdampingan, tanpa jarak. Doa-doa dipanjatkan, lagu rohani dinyanyikan dengan penuh ketulusan, seolah membaurkan perbedaan dalam satu nafas persaudaraan.

Interaksi hangat terlihat jelas setelah ibadah selesai. Prajurit Satgas menyapa warga satu per satu, berbincang dengan tokoh agama, dan mendengarkan cerita masyarakat tentang kehidupan sehari-hari di Mumugu. Bagi mereka, kehadiran TNI bukan hanya simbol kekuatan, melainkan sahabat yang membawa ketenangan.

Pesan Komandan Satgas: Hadir untuk Memberi Solusi

Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa program Minggu Kasih adalah komitmen nyata TNI untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan tetapi juga dalam kehidupan sosial dan spiritual.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Satgas Masariku tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga ikut membangun suasana damai, penuh kasih, dan penuh harapan di wilayah Papua. Bersama rakyat, kami ingin wujudkan perbatasan yang aman, damai, dan sejahtera, ” tegasnya.

Sambutan Hangat dari Masyarakat Mumugu

Respon positif datang dari warga Kampung Mumugu yang merasa ibadah bersama itu bukan sekadar ritual, melainkan tanda nyata perhatian TNI. Para tokoh agama dan masyarakat menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian prajurit yang rela menyisihkan waktu untuk berbagi kasih di tengah kesibukan menjaga perbatasan.

Seorang warga dengan wajah sumringah berkata,

“Kami sangat senang TNI hadir bersama kami di rumah ibadah. Mereka tidak hanya menjaga, tetapi juga mendoakan kami. Semoga kegiatan ini terus berlanjut, supaya hubungan kami semakin erat.”

Lebih dari Pengamanan, Satgas Menjadi Bagian Keluarga

Bagi masyarakat Papua, kehadiran TNI seringkali dianggap sebagai tameng keamanan. Namun melalui program Minggu Kasih, prajurit Masariku menunjukkan sisi lain: bahwa mereka juga keluarga, teman doa, dan sahabat dalam perjuangan hidup sehari-hari.

Di Mumugu, nilai persaudaraan tumbuh dari kesederhanaan: doa yang dipanjatkan bersama, lagu yang dinyanyikan dari hati, dan senyum yang tulus dibagikan tanpa pamrih. Semua itu membentuk ikatan yang jauh lebih kokoh daripada sekadar hubungan aparat dengan warga.

Kesimpulan

Ibadah Minggu Kasih di Kampung Mumugu menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir tidak hanya dengan kekuatan, tetapi juga dengan kelembutan. Prajurit Yonif 733/Masariku menjahit persaudaraan dengan doa, menguatkan harapan dengan kasih, dan memastikan bahwa rakyat Papua tidak pernah berjalan sendiri.

Di perbatasan yang rawan, kebersamaan dalam iman menjadi jawaban: bersama rakyat, TNI kuat; bersama doa rakyat, Papua tetap damai.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |