PAPUA - Kehadiran TNI di Tanah Papua kembali membawa angin segar bagi masyarakat. Melalui program Rosita (Borong Hasil Tani), personel Satgas Yonif 613/Raja Alam menunjukkan wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan warga di Distrik Kalome, dengan membeli langsung hasil panen masyarakat lokal. Minggu (26/10/2025).
Langkah sederhana namun sarat makna ini disambut gembira oleh para petani. Mereka merasa terbantu karena tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh menuju pasar untuk menjual hasil kebun. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa TNI bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga bagian dari denyut kehidupan masyarakat Papua.
Komandan Satgas Yonif 613/Raja Alam, Letkol Inf Alim Sa’adi, menegaskan bahwa kegiatan borong hasil tani merupakan bentuk komitmen TNI dalam membantu roda perekonomian di wilayah terpencil.
“Kami memahami sulitnya masyarakat menjual hasil pertanian karena akses transportasi yang terbatas. Melalui program Rosita ini, kami ingin memberikan solusi nyata sekaligus memotivasi warga untuk terus mengelola lahan mereka dengan semangat, ” ujar Letkol Alim.
Ia menambahkan, hasil tani yang dibeli dari warga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi prajurit di pos, sehingga manfaatnya terasa dua arah bagi masyarakat dan bagi Satgas itu sendiri.
“Kegiatan ini memperkuat hubungan emosional antara prajurit dan warga. Kami ingin masyarakat tahu, bahwa TNI hadir untuk rakyat, bukan sekadar semboyan, tapi tindakan nyata, ” tambahnya.
Salah satu petani setempat, Mama Yulince Wonda, mengaku sangat berterima kasih atas langkah Satgas Yonif 613/Raja Alam.
“Kami senang sekali karena hasil kebun tidak terbuang. Biasanya kami kesulitan jual ke pasar karena jauh. Sekarang bapak-bapak tentara datang bantu beli langsung. Ini sangat menolong kami, ” ungkapnya penuh syukur.
Kegiatan “Rosita” di Distrik Kalome bukan hanya memperkuat ekonomi warga, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat Papua. Semangat gotong royong yang tumbuh dalam kegiatan ini menjadi cermin kemanunggalan TNI dan rakyat yang semakin kokoh di ujung timur Indonesia.
(Lettu Inf Sus/AG)


















































