Satgas Yonif 700/WYC Menyatu di Meja Kasih: Hangatnya Makan Bersama Warga Pengungsian Eronggobak

3 weeks ago 36

PUNCAK - Di tengah udara dingin pegunungan Papua, kehangatan justru lahir dari sebuah meja sederhana di pengungsian Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. Pada Senin (25/8/2025), prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) melalui Pos Eromaga menggelar kegiatan *Binter* terbatas yang sarat makna: makan bersama warga pengungsian.

Acara ini dipimpin langsung oleh Danpos Eromaga, Letda Inf Sudirman. Tidak ada sekat, tidak ada perbedaan pangkat, semua duduk bersila dalam lingkaran kasih yang sama. Momen itu diawali dengan doa syukur, sebuah *Minggu Kasih* yang bergema khidmat. Kata-kata doa yang sederhana namun tulus, mengikat hati prajurit dan masyarakat dalam satu keluarga besar.

Pesan Hangat dari Prajurit

Dalam suasana akrab, Letda Inf Sudirman menyampaikan pesan penuh kehangatan kepada para warga pengungsian.

“Kami di Satgas Yonif 700/WYC akan selalu berbagi dengan masyarakat sekitar pos. Apa yang kami miliki, adalah juga milik warga. Karena kami datang bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga untuk mencintai dan melayani, ” ucapnya dengan tegas namun penuh persaudaraan.

Ucapan itu disambut dengan anggukan dan senyum hangat. Kehadiran Satgas di tengah kondisi sulit menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya membawa senjata, melainkan juga membawa cinta kasih dan kepedulian.

Harapan dari Warga Pengungsian

Rasa syukur dan haru begitu terlihat di wajah para warga. Karel Murib, salah satu tokoh masyarakat, dengan suara bergetar menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Kami berterima kasih banyak kepada Satgas yang sudah makan bersama kami. Kehadiran mereka membuat kami merasa tidak sendiri, ” katanya tulus.

Hal senada juga diungkapkan Mama Yohana, seorang ibu dari pengungsian yang tak kuasa menahan air mata.

“Terima kasih, anak-anak TNI sudah berbagi dengan kami. Semoga Tuhan memberkati dan selalu menjaga mereka dalam tugas, ” ujarnya sambil menahan haru.

Bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan dan rasa was-was, momen duduk bersama prajurit menjadi peneguh hati: bahwa negara hadir, bahwa mereka tidak ditinggalkan.

Lebih dari Sekadar Makan Bersama

Di banyak tempat, makan bersama mungkin hanya sebuah aktivitas biasa. Namun di Eronggobak, ia menjelma menjadi simbol persaudaraan. Setiap suapan nasi bukan hanya pengisi perut, melainkan pengikat hati. Setiap tawa yang pecah di antara warga dan prajurit menjadi tanda bahwa pengungsian ini bukan ruang keterasingan, melainkan ruang kebersamaan.

Kegiatan sederhana ini sekali lagi membuktikan, Satgas Yonif 700/WYC bukan hanya pasukan penjaga keamanan, tetapi juga sahabat, pengayom, dan bagian dari keluarga besar masyarakat Papua.

Kesimpulan;

Makan bersama di Eronggobak bukanlah peristiwa besar dengan gemerlap seremonial. Namun, dari meja kasih yang sederhana itu lahir kekuatan yang jauh lebih berharga: kekuatan persaudaraan, kepercayaan, dan cinta tanah air.

Di balik senyuman warga pengungsian dan sapaan hangat prajurit, tersimpan pesan heroik: TNI dan rakyat adalah satu, dan hanya dengan bersama, Papua akan tetap kuat dalam pelukan Indonesia.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |