Sepiring Gizi, Sejuta Harapan: Prajurit Masariku Hangatkan Hati Anak Papua di Ujung Negeri

1 week ago 29

MUMUGU - Di antara heningnya hutan dan aliran sungai di Distrik Sawa Erma, kilau harapan memancar dari langkah tegap para prajurit berseragam loreng. Sabtu (25/10/2025) menjadi hari yang tak terlupakan bagi anak-anak SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu. Mereka kedatangan tamu istimewa dari Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, yang membawa bukan senjata dan strategi perang, melainkan sepiring gizi dan segenggam kasih.

Program bertajuk “Masariku Peduli Gizi” ini merupakan bentuk nyata kepedulian prajurit terhadap masa depan generasi muda Papua. Di tengah medan berat dan jarak jauh yang memisahkan kampung dari pusat kota, mereka datang dengan senyum tulus, membagikan makanan bergizi berisi nasi, lauk pauk, buah, dan susu menyulap suasana sekolah sederhana itu menjadi pesta kecil penuh tawa.

“Kami menyadari bahwa tantangan terbesar di daerah pedalaman bukan hanya keamanan, tetapi juga pemenuhan gizi anak-anak. Karena itu, program ini kami jalankan agar mereka tidak hanya tumbuh sehat, tapi juga merasa diperhatikan oleh negara, ” ujar Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, dengan nada tegas namun hangat.  

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan kebersihan diri, dilakukan dengan cara sederhana dan menyenangkan.

Kehadiran para prajurit membuat suasana SD Rimba Mumugu berbeda dari biasanya. Anak-anak tertawa riang, sementara guru-guru tak kuasa menahan haru. Salah satunya Bapak Patris, guru senior yang telah mengabdikan diri di sekolah itu lebih dari satu dekade.  

“Bantuan dari Satgas Masariku ini sangat berarti. Anak-anak kami jarang mendapatkan makanan bergizi seperti ini. Lebih dari sekadar bantuan, ini adalah perhatian dan cinta dari saudara-saudara kami di TNI. Semoga kegiatan ini terus berlanjut, ” ujarnya sambil menatap murid-muridnya yang makan dengan lahap.

Dari Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif kemanusiaan tersebut. Ia menegaskan bahwa prajurit di Papua bukan hanya penjaga batas, melainkan juga penjaga masa depan bangsa.  

“Senjata terbaik prajurit kita di Papua bukan peluru, melainkan sendok dan kasih sayang. Ketika anak-anak merasakan kehadiran negara lewat kepedulian, di situlah kedaulatan sejati dibangun dari hati rakyat, ” tegas Mayjen Lucky.

Program Masariku Peduli Gizi menjadi bukti bahwa di balik ketegasan seragam loreng, tersimpan empati yang mendalam. Di SD Rimba Mumugu, prajurit Yonif 733/Masariku tak hanya memberi makan, tetapi juga memberi makna bahwa TNI hadir tidak sekadar menjaga wilayah, melainkan menumbuhkan harapan di setiap tawa anak Papua.

(Lettu Inf Sus/AG)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |