LANNY JAYA - Di tengah keheningan pegunungan Nenggeagin, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, sebuah pemandangan hangat terhampar pada Selasa (30/12/2025). Kehadiran prajurit TNI di kampung yang dikelilingi bentang alam memukau ini disambut bukan dengan jarak, melainkan dengan senyum tulus dan pelukan erat warga. Mereka bukan sekadar penjaga, melainkan sahabat yang hadir menyatu dalam denyut kehidupan sehari-hari.
Pagi itu, suasana kekeluargaan terasa kental. Para prajurit tampak tak canggung duduk bersama mama-mama Papua, berbagi cerita sembari menyapa riang anak-anak yang berlarian. Interaksi ini bukan sekadar tugas, melainkan jalinan emosi yang menumbuhkan rasa percaya, seolah negara hadir bukan sebagai institusi yang jauh, namun sebagai tetangga yang peduli.
Bagi masyarakat Nenggeagin, kehadiran TNI lebih dari sekadar penjamin keamanan. Mereka adalah telinga yang mendengarkan keluh kesah, mata yang melihat realitas keterbatasan, dan kaki yang melangkah bersama dalam perjuangan hidup. Sambutan hangat yang mengalir deras dari warga adalah bukti nyata bahwa pendekatan hati ke hati telah meruntuhkan sekat, menciptakan kemanunggalan yang kokoh.
Di wilayah yang masih bergulat dengan akses dan fasilitas terbatas, perhatian menjadi kebutuhan paling mendasar. Ketika prajurit TNI turun langsung, menyapa, dan berinteraksi, masyarakat merasakan sentuhan negara yang sesungguhnya. Ini bukan sekadar kehadiran fisik, melainkan pengakuan bahwa mereka tidak dilupakan, bahwa suara mereka didengar.
Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, S.I.P., M.Si., menegaskan pentingnya pendekatan ini. Ia meyakini bahwa kehadiran TNI di tanah Papua harus mampu menanamkan rasa aman sekaligus membangun fondasi kepercayaan yang kuat.
“Kehadiran prajurit TNI di Papua harus mampu memberikan rasa aman sekaligus membangun kepercayaan masyarakat. TNI tidak hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga hadir untuk mendengarkan, memahami, dan menjadi bagian dari kehidupan warga. Dengan pendekatan humanis dan komunikasi yang baik, kemanunggalan TNI dan rakyat akan semakin kuat, ” tegas Pangkoops Habema.
Lebih dari sekadar menjaga situasi, kehadiran TNI di Distrik Nenggeagin telah menabur benih optimisme. Harapan akan kedamaian yang dirawat bersama, perjuangan menuju kesejahteraan yang tak kenal lelah, serta masa depan yang dibangun atas dasar persaudaraan dan saling menghargai kini terasa semakin nyata.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh warga Kampung Nenggeagin menjadi cerminan bahwa empati dan ketulusan adalah kunci untuk membuka pintu kepercayaan. Ketika TNI hadir dengan hati, yang tumbuh bukan hanya rasa aman, melainkan ikatan persaudaraan yang mengukuhkan hubungan antara negara dan rakyatnya.
Di sudut pedalaman Papua Pegunungan ini, kehadiran TNI menjadi pesan yang tak terucapkan namun sangat kuat: negara hadir, peduli, dan terus berjalan bersama masyarakat hingga ke titik terjauh negeri ini.


















































