Minggu Kasih di Nenggeagin: Satgas Yonif 408/Sbh dan Warga Papua Satukan Doa di Tengah Kabut Pegunungan

15 hours ago 4

LANNY JAYA - Kabut tebal yang menyelimuti Pegunungan Nenggeagin, Minggu (2/11/2025), tak menyurutkan langkah warga dan prajurit Satgas Yonif 408/Sbh untuk berjalan bersama menuju Gereja Kingmi Kampung Nenggeagin, Distrik Nenggeagin, Kabupaten Lanny Jaya. Dalam kesederhanaan rumah ibadah di pedalaman, suasana khidmat dan penuh kasih terasa begitu kuat saat ibadah Minggu digelar, menyatukan hati antara rakyat dan TNI.

Kasih Tuhan yang Menyatukan di Tengah Pegunungan

Sejak pagi, suara lonceng gereja berpadu dengan lantunan pujian rohani yang menggema di antara perbukitan berkabut. Warga dan prajurit duduk berdampingan, berdoa dalam suasana damai. Tidak ada sekat antara seragam loreng dan pakaian adat, hanya wajah-wajah tulus yang memancarkan kebersamaan.

Komandan Pos (Danpos) Nenggeagin, Kapten Inf Subur, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Satgas dalam memperkuat hubungan spiritual dan emosional dengan masyarakat di daerah penugasan.

“Minggu Kasih ini bukan sekadar rutinitas ibadah, tapi bentuk nyata kepedulian dan kehadiran Satgas dalam kasih Tuhan bersama masyarakat pedalaman, ” ujar Kapten Subur.

“Di tengah sunyinya alam Nenggeagin, terdengar lembut pujian dari gereja. Prajurit duduk bersama warga dalam keheningan dan harapan. Inilah bukti bahwa kehadiran kami bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga menumbuhkan kedamaian, ” imbuhnya dengan penuh makna.

Doa dan Harapan dari Tanah Pegunungan

Ibadah Minggu dipimpin langsung oleh Pendeta Panes Wenda (48). Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya kasih dan persaudaraan sebagai dasar kehidupan masyarakat Nenggeagin. Ia juga menyampaikan apresiasi atas keterlibatan prajurit TNI yang turut beribadah bersama warga.

“Hari ini kita buktikan bahwa kasih dan damai bisa tumbuh di tengah pegunungan. Tidak ada lagi jarak antara rakyat dan TNI. Kita semua saudara seiman yang duduk bersanding dalam doa, ” tutur Pendeta Panes dengan suara bergetar.

Doa bersama di akhir ibadah dipanjatkan untuk Tanah Papua, kedamaian, dan keselamatan bagi seluruh prajurit yang bertugas menjaga wilayah pedalaman. Suasana haru menyelimuti gereja kecil itu seolah langit dan bumi bersatu dalam kedamaian.

Bagi masyarakat Nenggeagin, kegiatan ibadah bersama ini bukan hal biasa. Mereka merasakan bahwa kehadiran Satgas Yonif 408/Sbh bukan semata untuk menjaga keamanan, melainkan juga menjadi bagian dari kehidupan sosial dan spiritual warga.

“Kami senang sekali bapak-bapak TNI mau ikut beribadah bersama. Kami merasa dilindungi dan diperhatikan, ” ujar Yohana Wenda, salah satu jemaat yang hadir. “Sekarang kami percaya, TNI bukan hanya penjaga tanah Papua, tapi juga saudara dalam iman, ” tambahnya.

Ibadah Minggu di Gereja Kingmi Nenggeagin menjadi simbol nyata persaudaraan antara TNI dan masyarakat Papua. Di tengah kabut yang tebal dan jalan pegunungan yang terjal, kasih dan doa tetap menyatukan hati mereka.

Seperti disampaikan Kapten Inf Subur, misi TNI di Papua bukan hanya menjaga perbatasan, tetapi juga merawat perdamaian dengan hati.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami hadir bukan hanya membawa senjata, tapi juga membawa kasih dan harapan, ” tegasnya.

Kegiatan “Minggu Kasih” ini menjadi cermin wajah humanis TNI di Tanah Papua bahwa di balik tugas pengamanan, ada hati yang tulus bekerja untuk cinta dan kedamaian.

Di pedalaman Nenggeagin, kasih Tuhan dan semangat persaudaraan tumbuh bersama, di antara rakyat dan prajurit yang menjaga negeri.

(Lettu Inf Sus/AG)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |