PUNCAK - Suasana penuh kehangatan menyelimuti Gereja Kampung Ambobera, Distrik Beoga, ketika para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Ambobera bergabung dalam Ibadah Minggu bersama masyarakat setempat, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung sederhana namun sarat makna itu menjadi cerminan nyata kedekatan antara TNI dan rakyat di wilayah perbatasan Papua Tengah.
Dipimpin oleh Serda Julius, ibadah berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan. Prajurit duduk berdampingan dengan warga, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan berdoa bersama. Nuansa kerukunan begitu terasa, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan mampu menembus batas tugas dan perbedaan.
Bagi Satgas Yonif 732/Banau, kegiatan ini bukan sekadar kegiatan rohani, melainkan wujud nyata pendekatan sosial budaya dan keimanan untuk menyatu dengan masyarakat perbatasan.
Danpos Ambobera, Letda Inf Ronal Lumban Gaol, menegaskan bahwa kegiatan spiritual seperti ini memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan kepercayaan masyarakat terhadap TNI.
“Ibadah bersama ini adalah pilar utama dalam membangun hubungan yang humanis di wilayah perbatasan, ” ujar Letda Ronal Lumban Gaol.
“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai saudara, bagian dari komunitas yang ikut merasakan suka dan duka masyarakat Ambobera. Ini adalah amanat langsung dari Komandan Satgas agar kami selalu dekat dengan rakyat dalam setiap aspek kehidupan, termasuk kehidupan beragama.”
Suasana haru terlihat ketika jemaat mengucapkan doa bersama di akhir kebaktian. Banyak warga yang kemudian menyalami para prajurit dengan senyum hangat, tanda rasa hormat dan kedekatan yang tulus.
Penatua Gereja Ambobera, Elias Tabuni, menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Satgas yang turut beribadah bersama masyarakat.
“Kami merasa diberkati dan dihormati dengan kehadiran Bapak-bapak TNI dari Pos Ambobera, ” ungkap Elias Tabuni.
“Mereka bukan hanya menjaga perbatasan dan keamanan, tapi juga ikut memperkuat iman kami. Kehadiran mereka dalam ibadah membuat kami merasa dilindungi bukan hanya secara fisik, tapi juga secara spiritual. Bagi kami, TNI adalah sahabat sekaligus bagian dari keluarga besar masyarakat Ambobera.”
Melalui kegiatan ini, Satgas Yonif 732/Banau tidak hanya memperkuat kehadiran TNI di wilayah perbatasan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai persaudaraan, kedamaian, dan kebersamaan di tengah masyarakat pedalaman Papua.
Dengan hati yang tulus dan langkah yang bersahaja, prajurit TNI menunjukkan bahwa kedamaian di perbatasan tidak hanya dijaga dengan senjata, tetapi juga dengan doa dan kasih persaudaraan.
(Umlkh 27/AG)


















































