TNI Perkuat Pertahanan, 750 Batalyon Tempur Siap Jaga Kedaulatan

8 hours ago 4

JAKARTA - Demi kokohnya benteng pertahanan bangsa, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah merancang sebuah langkah besar: pembentukan 750 batalyon tempur. Ini bukan sekadar angka, melainkan wujud nyata dari ambisi untuk memperkuat postur pertahanan nasional secara signifikan. Langkah ini adalah implementasi dari konsep strategis Optimum Essential Force (OEF), yang menjadi kompas kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia dalam jangka menengah.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, mengonfirmasi rencana ambisius ini. Ia menjelaskan bahwa selain pembentukan 750 batalyon tempur, juga ada rencana pembentukan lima Komando Armada (Koarmada) serta penguatan satuan antariksa di bawah komando Kohanudnas. Meski demikian, Freddy menegaskan bahwa semua ini masih dalam tahap perencanaan matang, yang akan disesuaikan dengan dinamika kebutuhan operasional dan arah kebijakan pertahanan nasional terkini.

“Terkait rencana pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional, ” ujar Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Inti dari peningkatan kekuatan ini, menurut Freddy, adalah untuk membangkitkan daya tangkal militer Indonesia yang semakin kuat, demi menjaga setiap jengkal kedaulatan negara. Dengan jumlah dan kemampuan satuan yang kian mumpuni, Indonesia akan memiliki kemampuan proyeksi kekuatan yang lebih luas, menjangkau seluruh wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI, ” tegasnya.

Meskipun Freddy belum merinci tahapan pembangunan kekuatan ini secara detail, ia menjamin bahwa seluruh proses akan berada di bawah kendali dan koordinasi ketat Markas Besar TNI. Program ini sejalan dengan visi besar pembangunan postur pertahanan TNI dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) telah menggelar rapat koordinasi krusial yang membahas penguatan kekuatan TNI di seluruh matra. Rapat yang dipimpin oleh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo ini menggarisbawahi pengembangan OEF sebagai prioritas utama.

Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo memaparkan fokus penguatan. TNI Angkatan Darat akan memprioritaskan pertahanan di wilayah perbatasan yang strategis, meliputi Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, dengan target pembentukan 750 batalyon hingga tahun 2029. Sementara itu, TNI Angkatan Laut akan memperkuat armadanya dengan membentuk lima Komando Armada (Koarmada) dan lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta meningkatkan modernisasi armada yang terintegrasi dengan teknologi informasi. Tak ketinggalan, TNI Angkatan Udara akan mempertebal sistem pertahanan udara melalui pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) dan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas.

Melalui serangkaian langkah strategis ini, pemerintah menaruh harapan besar agar kekuatan TNI menjadi semakin modern, terintegrasi, dan siap sedia menghadapi segala tantangan pertahanan global dalam lima tahun ke depan. Sebuah era baru pertahanan Indonesia sedang dibentuk. (PERS) 

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |