PUNCAK - Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa di Kampung Wamitu, Distrik Goa Balim, Kabupaten Puncak, saat prajurit Satgas Yonif 408/Suhbrastha (Sbh) Pos Wamitu menyambangi rumah-rumah warga dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos). Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bentuk nyata dari semangat kemanunggalan TNI dan rakyat yang kian kokoh di wilayah pedalaman Papua.
Dengan senyum ramah dan sikap bersahabat, para prajurit duduk bersama masyarakat, berbincang ringan tentang kehidupan sehari-hari, mendengarkan keluh kesah, dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi warga.
Langkah sederhana ini menjadi jembatan untuk menumbuhkan kepercayaan, sekaligus memperkuat ikatan emosional antara TNI dan masyarakat setempat.
“Kegiatan Komsos seperti ini adalah sarana penting bagi kami untuk mempererat tali silaturahmi dengan warga binaan. Selain menjaga keamanan, kami juga berusaha memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, agar bisa bersama-sama membangun wilayah ini menuju kehidupan yang lebih baik, ” ujar Kapten Inf Indra, Danpos Wamitu Satgas Yonif 408/Sbh, saat ditemui di sela kegiatan.
Indra menegaskan, pendekatan humanis menjadi kunci utama keberhasilan tugas TNI di Papua. Menurutnya, kedekatan dengan masyarakat tidak bisa dibangun dengan kekuatan senjata, melainkan dengan hati yang tulus dan komunikasi yang hangat.
“Kami ingin masyarakat merasa bahwa TNI bukan pihak luar, tetapi bagian dari keluarga besar mereka, ” tambahnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Kampung Wamitu, Leibinus Tabuni (43), mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran para prajurit di tengah warga. Ia menilai, keberadaan Satgas membuat kampung terasa lebih aman dan damai.
“Kami senang kalau bapak-bapak TNI datang. Kampung jadi tenang, anak-anak bisa bermain tanpa takut. Mereka bukan cuma jaga keamanan, tapi juga teman bicara dan penolong kami kalau ada kesulitan, ” ucapnya penuh kehangatan.
Melalui komunikasi sosial yang berkesinambungan, Satgas Yonif 408/Sbh terus berupaya memperkuat hubungan persaudaraan antara TNI dan masyarakat Papua.
Kegiatan ini membuktikan bahwa di tengah perbedaan budaya dan jarak geografis, semangat persatuan tetap menyala karena TNI dan rakyat sejatinya adalah satu keluarga yang tak terpisahkan.
(Lettu Inf Sus/AG)
