INTAN JAYA - Suasana hangat dan penuh persaudaraan tampak di Kampung Kendetapa, Distrik Homeyo, ketika para prajurit Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) menggelar kegiatan komunikasi dua arah bersama masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa prajurit TNI tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga membangun jembatan hati dengan warga di pedalaman Papua Tengah. Jum'at (31/10/2025).
Kegiatan yang digagas oleh Tim Kuat (TK) Agapa ini berlangsung sederhana namun sarat makna. Prajurit Satgas duduk berbaur dengan warga di balai kampung, mendengarkan langsung keluh kesah, aspirasi, dan harapan mereka. Dalam suasana penuh keterbukaan, masyarakat bebas menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi, mulai dari kebutuhan ekonomi hingga pembangunan desa.

“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Bapak-bapak TNI. Kehadiran Satgas Jaya Sakti telah membawa rasa aman dan perubahan positif bagi kampung kami, ” ujar Josua Selegani (45), Ketua Pemuda Kampung Kendetapa, dengan raut wajah berseri.
Menurut Josua, semenjak kehadiran Satgas di wilayah mereka, situasi keamanan semakin kondusif dan aktivitas ekonomi masyarakat mulai tumbuh.
“Mereka tidak hanya menjaga kami, tapi juga menjadi sahabat yang mendengarkan dan membantu. Kami berharap Satgas tetap bersama kami untuk membangun kampung ini menjadi lebih baik, ” tambahnya.
Sementara itu, Kapten Inf Doriman Rajagukguk, Komandan TK Agapa, menegaskan bahwa kegiatan komunikasi dua arah ini merupakan bagian dari pendekatan humanis TNI untuk memperkuat hubungan emosional dengan masyarakat.
“Kami hadir bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga ingin mendengar suara rakyat secara langsung. Melalui dialog seperti ini, kami bisa memahami kebutuhan dan harapan warga agar kami dapat berbuat lebih tepat sasaran, ” jelas Kapten Doriman.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dan kepercayaan antara Satgas dan masyarakat.
“Dengan saling mendengarkan, kita bisa membangun Papua Tengah yang aman, sejahtera, dan penuh harapan. Kami ingin masyarakat merasa bahwa TNI adalah bagian dari mereka, bukan pihak yang terpisah, ” tambahnya.
Kegiatan “Jaya Sakti Menyapa” ini bukan hanya sekadar komunikasi, tetapi juga cerminan pendekatan hati yang menjadi kunci keberhasilan TNI dalam menjaga stabilitas di wilayah pedalaman. Di balik senyum dan jabat tangan hangat antara prajurit dan warga, tumbuh keakraban yang menjadi fondasi kuat bagi perdamaian dan kemajuan Intan Jaya.
(Lettu Inf Supri/AG)


















































